1. Mempersiapkan Serviks untuk Persalinan
Salah satu manfaat paling menonjol dari berhubungan intim menjelang persalinan adalah potensinya sebagai metode induksi alami. Cairan sperma pria mengandung zat yang disebut prostaglandin, yaitu hormon yang secara alami digunakan dalam obat-obatan induksi persalinan. Ketika sperma diejakulasikan di dalam vagina, prostaglandin ini dapat membantu mematangkan serviks (leher rahim), membuatnya melunak, memendek, dan mulai membuka. Selain itu, orgasme yang dialami ibu hamil akan melepaskan hormon oksitosin (hormon cinta), yang juga memicu kontraksi rahim. Kombinasi kedua zat ini dapat membantu tubuh ibu lebih siap menghadapi persalinan secara alami.
2. Meningkatkan Kualitas Tidur
Ibu hamil di trimester akhir seringkali kesulitan tidur nyenyak karena ukuran perut yang membesar dan rasa tidak nyaman. Hubungan intim dapat menjadi solusi yang menenangkan. Pelepasan hormon relaksasi, seperti endorfin dan oksitosin, setelah orgasme dapat memberikan rasa tenang dan bahagia. Efek relaksasi ini membantu tubuh lebih rileks dan memudahkan ibu hamil untuk terlelap, sehingga kualitas tidur pun meningkat drastis.
3. Meredakan Stres dan Meningkatkan Mood
Hormon kehamilan yang berfluktuasi serta kecemasan menjelang persalinan seringkali menyebabkan stres dan perubahan mood. Saat berhubungan intim, tubuh akan melepaskan endorfin, yaitu zat kimia alami otak yang berfungsi sebagai pereda nyeri dan peningkat mood (rasa senang). Dengan berkurangnya stres, ibu akan merasa lebih tenang dan bahagia, yang juga berdampak positif pada janin.
4. Memperkuat Ikatan Emosional dengan Pasangan

Kehamilan besar dapat membuat ibu merasa kurang menarik atau lebih fokus pada bayi, yang kadang tanpa disadari menciptakan jarak emosional dengan pasangan. Berhubungan intim di usia kehamilan 9 bulan adalah cara yang sangat baik untuk menjaga dan memperkuat keintiman. Sentuhan fisik dan komunikasi emosional yang terjadi selama aktivitas ini memastikan kedua belah pihak merasa dicintai, didukung, dan tetap terhubung sebelum fokus utama beralih sepenuhnya pada bayi baru lahir.
5. Melatih Kekuatan Otot Panggul (Dasar Panggul)
Aktivitas seksual, terutama saat mencapai orgasme, melibatkan kontraksi kuat pada otot-otot dasar panggul. Otot dasar panggul yang kuat sangat krusial selama proses persalinan normal dan juga membantu mencegah masalah inkontinensia urine (kebocoran urine) setelah melahirkan. Dengan rutin berhubungan intim, ibu secara tidak langsung melatih otot-otot penting ini sebagai persiapan menjelang hari-H.
6. Meningkatkan Sirkulasi Darah
Aktivitas fisik ringan saat berhubungan intim dapat meningkatkan detak jantung dan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk organ reproduksi dan plasenta. Peningkatan sirkulasi darah ini memastikan asupan oksigen dan nutrisi tersalurkan dengan lebih baik, yang tidak hanya baik untuk kesehatan ibu tetapi juga mendukung kesehatan janin.

Komentar (0)