Pada trimester pertama kehamilan, kelenjar tiroid janin belum sepenuhnya matang dan berfungsi. Oleh karena itu, perkembangan otak janin sepenuhnya bergantung pada pasokan hormon tiroid yang dialirkan dari ibu melalui plasenta. Hormon tiroid ini adalah pendorong utama bagi proses pembentukan dan migrasi sel-sel saraf, pembentukan sinapsis, dan mielinisasi (pembentukan lapisan pelindung saraf) di otak janin. Jika ibu kekurangan yodium, produksi hormon tiroidnya turun, dan pasokan ke janin pun otomatis terganggu, yang secara langsung mengacaukan jadwal dan kualitas pembentukan otak yang sedang berlangsung.
Dampak Negatif pada Janin dan Komplikasi Kehamilan

Dampak kekurangan yodium pada ibu hamil sangat luas, bervariasi dari komplikasi kehamilan yang mengancam hingga kerusakan perkembangan yang bersifat permanen pada janin.Pada tingkat kehamilan itu sendiri, defisiensi yodium telah terbukti meningkatkan risiko keguguran spontan, kelahiran prematur, dan bayi lahir mati (stillbirth). Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Namun, konsekuensi terburuk terjadi pada perkembangan neurologis janin. Kekurangan yodium berat dapat menyebabkan Kretinisme Endemik, suatu kondisi bawaan yang ditandai dengan kerusakan otak yang ireversibel, ditunjukkan dengan retardasi mental parah, bisu-tuli, dan gangguan pertumbuhan fisik. Bahkan pada kasus kekurangan yodium yang lebih ringan, anak-anak berisiko mengalami penurunan skor Intelligence Quotient (IQ), kesulitan belajar, serta gangguan pada kemampuan motorik halus dan kasar, yang secara signifikan memengaruhi kualitas hidup mereka. Kerusakan kognitif yang disebabkan oleh defisiensi yodium di masa kehamilan bersifat permanen karena terjadi pada fase kritis pembentukan otak.
Pencegahan untuk Pertumbuhan Optimal Janin
Mengingat yodium tidak dapat diproduksi oleh tubuh, pencegahan defisiensi bergantung sepenuhnya pada asupan nutrisi harian. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi garam beryodium dan memasukkan sumber makanan kaya yodium ke dalam diet mereka, seperti makanan laut, telur, dan produk susu. Organisasi kesehatan global merekomendasikan asupan yodium harian yang lebih tinggi untuk wanita hamil (sekitar per hari). Penggunaan suplemen kehamilan yang mengandung yodium sesuai anjuran dokter juga menjadi strategi optimal untuk memastikan janin mendapatkan ‘bahan bakar’ yang cukup bagi perkembangan otak dan tubuhnya yang sehat. Dengan menjaga kecukupan yodium, ibu hamil tidak hanya melindungi kesehatannya sendiri, tetapi juga menjamin fondasi perkembangan janin yang kuat dan optimal.
Mengapa Memilih Globumil?
Salah satu pilihan terbaik ibu hamil untuk melengkapi nutrisi agar kesehatan ibu dan janin tetap terjaga adalah Globumil, suplemen yang diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan dan membantu mencegah berbagai komplikasi.
Globumil mengandung kalsium untuk menjaga kekuatan tulang ibu serta perkembangan tulang dan gigi janin. Asam folat berperan penting dalam mencegah cacat tabung saraf pada janin, sedangkan yodium mendukung perkembangan otak bayi dan menjaga fungsi tiroid ibu. Kandungan zat besi di dalamnya membantu mencegah anemia, menjaga energi, dan menurunkan risiko komplikasi saat persalinan.
Selain itu, Globumil dilengkapi vitamin B1, B6, dan B12 untuk menjaga fungsi saraf dan produksi energi, serta vitamin C dan D yang memperkuat daya tahan tubuh dan membantu penyerapan kalsium. Ada juga zink untuk meningkatkan imun dan mempercepat penyembuhan, biotin untuk menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku, serta DHA powder yang berperan penting bagi perkembangan otak dan mata janin.
Dengan kandungan lengkap tersebut, Globumil menjadi suplemen pilihan terbaik bagi ibu hamil. Suplemen ini membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian, mencegah komplikasi seperti anemia atau preeklamsia, serta mendukung tumbuh kembang janin secara optimal. Selain itu, kemasannya yang praktis membuat Globumil mudah dikonsumsi setiap hari.
Cara Mendapatkan Globumil

Komentar (0)